May 12, 2017

God Works Amazingly.

Baru saja mem-posting tulisan sebelum tulisan ini. Itu adalah tulisan yang saya curahkan pada sebuah notes di laptop, di tengah kegelisahan yang hebat. Seorang amatir, dipilih menjadi ketua sebuah redaksi, yang jujur saja hampir karam. It seems all extremely impossible. Extremely. Dan beneran pas baca tulisan saya di bawah ini, masih inget rasa panik, terjepit, dipertaruhkan, diujung tanduk, yang sejujurnya kalau flash back ke belakang.... tidak sebesar itu kok pressure nya. Ternyata saya berhasil, dan sampai di point ini.

Mungkin belum tepat untuk merasa puas, karena masih di tengah perjuangan. Apapun masih mungkin terjadi di depan sana, tantangan terbesar siap menunggu, aku tau itu. Tapi ijinkan saya untuk melihat sedikit, dan lega, melihat betapa besar semangat kami dan komitment kami, untuk menjalankan kapal yang hampir karam, dan sekarang bisa menjadi sebuah redaksi yang cukup dipandang, bahkan dinilai lebih dibanding kapal-kapal yang tadi nya berada di depan kami.


:")


Sometimes, I hate myself so much, for letting those anxieties ate my alive.

Dan aku benar-benar rasain Tuhan bantu aku banget pas saat itu. Cuma Tuhan yang bisa let my anxieties be defeated. I can't imagine, If I gave up. Gak ngerti lagi kalau Tuhan ga peluk dan bantu aku merangkak perlahan-lahan. Mungkin kalau aku berusaha sendiri, aku udah mundur, lepasin itu semua, dan gaakan ada nama redaksi itu masih berjuang hari ini, dan menjadi berkat bagi pembacanya. Ijinkan saya untuk berbangga hati kepada tim kehidupan kecil saya, yaitu Tuhan dan Saya. Tuhan terima kasih ya, udah bantu Jess waktu itu. Beneran deh Tuhan, melihat betapa impossible nya waktu itu, dan betapa maju nya hari ini. Bener-bener, I can't do it if it's not because of you who holding me tight.

Dan ternyata,

Pelajaran hidup ini, harus aku terapkan juga di masalah aku yang baru ini. Malam ini, saya merasa kering, sepi, di tinggi nya tembok yang ku bangun sendiri. "Rasa takut disakiti", udah bener-bener ate me alive. Gak ngerti lagi, how it affect myself so much. Mungkin udah bisa dibilang itu sebagai phobia. Bener-bener takut sedikitpun ngga bisa accept any love without feeling hurt. Semakin besar affection yang diberikan orang lain, semakin besar rasa takut itu because how much the love is equals how much the pain is.

Dan thanks to this writing,

Tuhan bilang sekali lagi. This is my anxieties writing. Not the truth. Please, jangan terlalu cepat menyimpulkan sesuatu just because you're thinking of it. My mind is not always what's right, and what I have to live with. It's actually a part of a big illusion I create. What I always create. Dan please biarin Tuhan yang take care of this. Leave it to him.

I know, It always, always, always, aaaalways seem impossible. Always
Believe me, I know what I am talking, self. I know it seems impossible.

But one thing,
Let God works. Let Him. Trust Him.

Can you trust Him?
Can you?

:)

You know you're on the right track now?

Let God works in your life ya. Trust him, that God's plan is never going to fail. Ever.
Inget momentum itu, inget kamu gapernah nyangka, tapi buktinya Tuhan biarkan itu terjadi.
Beautifully.

Let this one works too.
Enjoy the lesson. Every second of it.

No comments:

Post a Comment